Rabu, 07 Desember 2011

Jurnalistik & Pers


BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG MASALAH
Sebelum membahas mengenai pers dan jurnalistik lebih dalam ada hal yang perlu kita ketahui, bahwa dalam berdakwah ilmu jurnalistik sangat diperlukan karena berdakwah bukan hanya melalui lisan tapi juga bisa dengan tulisan, mengingat makna jurnalistik itu sendiri adalah ketrampilan atau kegiatan mengelolah bahan berita yang mulai dari peliputan sampai pada penyusunan yang layak untuk di sebar luaskan pada masyarakat, dan kegiatan jurnalistik itu sendiri tidak akan bisa sampai pada masyarakat tanpa adanya pers yakni lembaga kemasyarakatan (social institution) yang merupakan subsistem dari sistem kemasyarakatan tempat ia beroperasi oleh karna itu pers dan jurnalistik akan dibahas lebih dalam lagi melalui makalah ini.  
    
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah jurnalistik ?
2.      Apa pengertian pers ?
3.      Apa falsafah pers ?
4.      Apa fungsi pers ?

C. MANFAAT MAKALAH.
Dengan  mendalami jurnalistik lebih dalam lagi akan mempermudah dalam memasuki dunia tulis menulis.
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Jurnalistik dan sejarahnya
Jurnalistik atau journalisme berasal dari perkataan journal, yang artimya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari,atu bisa juga berarti surat kabar. Journal bwrasal dari perkataan latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnakis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan juurnalistik.
Sejarah jurnalistik dimulai ketika tiga ribu tahun yang lalu, Firaun di Mesir, AmenhotepIII, mengirimkan ratusan pesan kepada para perwiranya di provinsi-provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di ibukota. Di Roma 2000 tahun yang lalu Acta diurna (tindakan-tindakan harian)-tindakan-tindakan senst, peraturan-paraturan pemerintah, berita kelahiran dan kematian- ditempelkan ditempat-tempat umum.
Jurnalisme itu sendiri baru benar-benar dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. Dengan mesin cetak, lembaran-lembaran berita dan pamflet-pamflet dapat di cetak dengan kecepatan yang lebih tinggi, dalam jumlah yang lebih banyak dengan ongkos yang lebih rendah.
Surat kabar pertama yang terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman pada tahun 1609: Aviso di wolfenbuttel dan Relation di Starsbourg. Surat-surat kabar lainya muncul diBelanda(1618), Prancis(1620), Inggris(1620) dan Italia(1636) surat-surat kabar abad ke 17 ini bertiras sekitar 100 sampai 200 eksemmplar.
Jurnalisme kini telah tumbuh jauh melampaui surat kabar pada awal kelahirannya. Majalah mulai berkembang sekitar 2 abad lalu. Pad tahun 1920 Radio komersial dan mjalah-majalah berita mincul keatas panggung. Telivisi komersial mengalami bom setelah perang dunia II.
B.     Pengertian Pers
Pers berasal dari perkataan Belanda yang artinya menekan atau mengepres kata pers merupakan padanan dari kata Press dalam  bahasa Inggris yang juga berati menekan atau mengepres. Secara harfia kata pers atau pres mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang cetakan.
 berdsarkan uraian diatas ada dua pengertian pers mengenai pers yakni pers dalam arti kata sempit dan pers dalam arti kata luas. pers dalam arti kata sempit adalah yang mnyangkut kegiatan komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantara barang cetakan. Sedangkan pers dalam arti kata luas adalah yang menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak maupun dengan media elektronik seperti radio, televisi maupun internet
C.     Falsafah Pers
Falsafah atau dalam bahasa inggris philoshophy  salah satu artinya adalah tata nilai atau prinsip-prinsip untuk dijadikan pedoman dalam menangani urusan-urusan praktis.
Dalam membicarakan falsafah pers terdapat sebuah buku klasik yakni four teories of the press (empat teori tentang pers)
Teori yang pertama adalah:
a)      Authoritarian theory atau teori pers otoriter yang diakui sebagai teori pers yang paling tua yang berasal dari abad ke-16,ia berasal dari falsafah kenegaraan yang bersifat absolute.
b)      Libertarian theory atau teori pers bebas, yang mencapai puncaknyapada abad ke-19. dalam teori pers ini pers harus menjadi mitra dalam upaya mencari kebenaran., dan bukan sebagai alat pemerintah.
c)      Social responsibility Theory atauPers bertanggung jawab.
d)      The soviet communist Theory atau teori pers komunis soviet yang tumbuh dua tahun setelah RevolusiOktober 1917 di Rusia.
D.     Fungsi Pers


a)      Fungsi informativ atur.
b)      Fungsikontrol .
c)      Fungsi interperatif dan direktif
d)      Fungsi menghibur.
e)      Fungsi Regenerati.
f)        Fungsi pengawalan hak-hak warga negara.
g)      Fungsi ekonomi.
h)      Fungsi swadaya.


BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
1. Jurnalistik berawal pada abad ke-16  dan jurnalistik juga mempunyai empat teory yakni
a)      Authoritarian theorhi
b)      Libertarian theori
c)      Social responsibility theory
d)      Siviet communist theory.
Yang mana dari masing-masing theori mempunyai kelebihan dan kekurangan.
B.     SARAN
Dianjurkan bagi seluruh mahasiswa-mahasiswi untuk lebih mendalami lagi mata kuliah ‘jurnalistik’ agar tidak terjadi kesalahan dalam menulis sebuah berita.

DAFTAR PUSTAKA


Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, Teori dan Praktek,Bandung,Remaja Rosdakarya.

Menulis & Gaya Penulisan Berita

BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Untuk menjadi seorang jurnalist  handal, maka haruslah mengetahui terlebih dahulu apa itu jurnalistik, bagaimana pola penulisannya, unsur apa saja yang harus dipenuhi dalam penulisannya, hingga akhirnya kita bisa tahu apakah tulisan itu sudah dapat dikatakan bagus atau hanya sekedar menulis. Terkadang, meskipun telah berkali-kali belajar, kita masih saja melakukan kesalahan. Baik dalam hal pemenuhan unsurnya, gaya penulisannya, atau bahkan hanya bahasa yang digunakan.
Maka dari itu, pemakalah mencoba memaparkan sedikit tentang menulis dan gaya penulisan berita. Tentunya dengan harapan setelah mengetahuinya melalui makalah ini kita dapat mempraktekannya dalam penulisan berita yang sesungguhnya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1)      Bagaimankah cara membuat alenia pembukaan (lead) pada berita ?
2)      Apa sajakah jenis berita  itu?
3)      Bagaimanakah gaya penulisan berita ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.     MEMBUAT ALENIA PEMBUKAAN (Lead)
Jurnalisnme seringkali disebut sebagai “Literature in a hurry” , kesusastraan yang terburu-buru. Dalam kesusastraaan, terdapat unsur ketergesa-gesaan-kebutuhan akan kecepatan. Sehingga, tidak mengherankan jika semua berita yang dimuat di media-media masa, baik media cetak maupun media masa lainnya berbentuk singkat, padat, dan jelas. Meskipun  unsur ketergesa-gesaan dalam kesisastraan itu pasti adanya, tetapi  hasil penulisan berita dari setiap surat kabar tidak mungkin kesamaannya.
§   Lead ringkasan dan piramida terbalik
Berita-berita pada surat kabar pada umumnya mengikuti pola “piramida terbalik” (lihat gambar 1)
Sebuah novel atau drama atau bahkan hampir semua yang bukan tulisan berita, pada umumnya memulai ceritanya dengan setting cerita / latar belakang jalannya  cerita, kemudian berkembnag menuju klimaks. Tetapi tidak untuk berita. Berita dimulai dengan klimaks/ringkasan dalam alenia pembukanya (teras berita/ lead), kemudian dikembangkan lebih lanjut pada alenia selanjutnya (tubuh berita).
Terdapat alasan praktis mengapa tulisan berita dibuat berpola piramida terbalik. Yakni, karena hal tersebut merupakan sesuai dengan naluri manusia dalam menyampaikan berita, yaitu agar berita tersebut cepat dapat ditangkap oleh pendengarnya.
Disamping itu, meringkas berita pada lenia pertama (lead) memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1)      Memungkinkan sebuah surat kabar yang terburu-buru waktu mengambil berita dari kantor berita.
2)      Memuaskan rasa ingin tahu para pembaca dengan segera.
3)      Memudahkan redaktur membuat judul berita.
4)      Memungkinkan petugas bagian pengatur tataletak menyesuaikan panjangnya berita kedalam kolom-kolom halaman koran dengan memotong berita mulai dari bawah.
§   Unsur 5W + 1H dalam lead
Mungkin terlihat bahwa membuat sebuah lead berita itu begitu mudah, tetapi pada kenyataan setelah kita menelaah  bahwa betapa pentingnya peran lead dalam sebuah berita, maka membuat lead akan lebih sulit dibandingkan mengembangkannya dalam alenia-alenia perkembangannya.
Ya, peran lead itu tak ada bedanya dengan etalase toko. Do dalam etalase toko dipajang barang-barang yang bisa dibeli. Etalase pada dasarnya bertujuan memancing calon pembeli untuk masuk kedalam toko. Begitu juga tugas lead dalam sebuah berita. Sebuah lead harus menjanjikan kepada para pembaca mengenai kelanjutan tulisan pembuka.
Dalam membuat sebuah lead, seorang reporter haruslah menyaring unsur-unsur penting dari catatan-catatan hasil liputannya. Unsur-unsur penting ini dapat dijumpai dalam jawaban terhadap enam pertanyaan yang terkandung dalam sajak ‘Rudyard Kipling’
I have  six honest serving-men
Their names are What and where andv When and How and why and Who
Jadi, unsur sebuah lead berita yaitu enam kata tanya: apa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa, dan siapa
Untuk mengetahui bagaimanakah lead berita yang bagus,  seorang wartawan hanya membutuhkan keseriusan dalam mengotak-atik kalimat. Jika seorang wartawan telah terlatih menulis sebuah berita, maka secara langsung timbul naluri kesusastraan yang membuat mereka mampu begitu peka terhadap baik dan jeleknya vsuatu lead berita. Secara langsung mereka bisa merasakan irama, kegaringan, dan dampak dramatik dalam lead yang bagus dan kuat.
§   Lead yang menarik
Untuk menciptakan lead berita yang menarik, selain harus mengandung unsur 5W + 1H, sebuah berita juga harus memiliki kesan “Menonjok”, artinya ketika pembaca membaca berita tersebut, ia akan merasa terperangah, kaget, dan timbul rasa empati. Maka dari itu, perlu dibuat lead berita yang seolah dapat berbicara. Artinya ketika seseorang membaca berita, ia seolah mendengarkan seseorang bercerita. Selain itu, sebuah lead tidaklah cukup hanya menjawab pertanyaan 5W +1H, tetapi lead haruslah memberi  pokok terpenting berita sehingga meskipun hanya membaca sepintas, seorang pembaca sudah dapat mengetahui isi berita. Lead juga harus memberikan harapan kepada para pembaca tentang isi berita, disamping itu lead juga harus bisa dijadikan  bahan untuk membuat judul bagi direktur yang hanya bisa singkat membaca berita.
Menurut pedoman yang dibuat oleh PWI dalam sepuluh pedoman penuluisa teras berita, sebuah lead sebaiknya  paling panjang terdiri dari 30-45 perkataan, bisa lebuh dari 1 kalimat tapi sebaiknya tidak lebih dari 3 kalimat,  dan tidak menggunakan kata-kata yang bertele-tele (tampilkan segera pokok berita terpenting).
§    Kelompok golongan lead
Dalam buku-buku yang menulis tentang lead, lead berita digolongkan dalam 3 golongan, yaitu:
1)      Lead 5W + 1H
Pada lead 5W + 1H ini, hanya membutuhkan kelincahan  dalam memainkan 5W + 1H. rtinya, ketika seorang wartawan sudah seringkali mengotak-atik kalimat dalam membuat lead, maka akan muncul indera keenam yang sering disebut ‘naluri berita’.
2)      Lead retorika (rethorical devices)
3)      Lead stilistik (novelty devices)
Disamping golongan lead yang telah disebutkan diatas, terdapat macam-macam lead lainnya, yakni:
Lead menonjok (the punch lead)
Lead ini mengguncang pembaca dibaris pertama, dan pembaca pasti akan buru-buru membaca baris berikutnya.
Lead deskriptif (the picture / descriptive lead)
Lead ini membuat sebuah penggambaran yang hidup terhadap sebuah adegan, sehingga kejadian yang diceritakan dalam berita akan serasa tampil didepan mata pembaca dan memberikan jiwa pada tulisan ditempat kejadiannya atau memberikan gambaran tentang fisik objek berita.
Lead kontras (the contrast lead)
Lead ini meberikan unsuir kontras antar situasi sekarang dan situasi sebelumnya atau bahkan antar peristiwa yang terjadi dengan peristiwa lain yang enjadi unsur pengingat.
Lead bertanya (the question  lead)
Pertanyaan dalam sebuah kalimat pembuka sehingga dapat membangkitkan minat pembaca. Tetapi tidak dianjurkan menggunakan  leab bertanya secara berlebuhan, karena nantinya malah justru akan menimbulkan kebosanan bagi pembaca.
Lead kutipan (the quotation lead)
Lead ini menggunakan ucapan-ucapan sebagai awal pembukanya. Tetapi untuk menggunakan lead ini, perlu pemilihan secara selektif dan tetap mempertahankannya dalam tubuh berita.
Tetapi untuk menggunakan lead ini, perlu pemilihan secara selektif dan tetap mempertahankannya dalam tubuh berita.
Lead kepanasaran (the cumulative lead / suspended interest lead)
Lead ini menyeret pembaca kedalam berita, pembaca merasa penasaran atas apa yang sebenarnya terjadi  karena terlalu lamanya penguluran isi berita. Tetapi pada lead ini tetntunya diperlukan kelihaian dalam bermain kalimat sehingga benar-benar membuat pembaca penasaran.
Lead berurutan (the sequence lead)
Lead berurutan ini merupakan lead yang paling menarik dalam berita. Fakta-fakatanya disusun secara kronologis untuk menunda klimaks atau kepuasan pembaca dalam memenuhi keingintahuannya sampai akhir berita.
Lead parodi 9the parody lead)
Lead ini menggunakan kata mutiara, judul lagu, judul buku dan film terlaris, frasa, atau ungkapan dalam pembukanya. Selama belum basi, lead seperti ini akan menarik banyak pembaca.
Lead epigram (the epigram lead)
Menurut kamus, epigram adalah sajak atau ungkapan pendek yang berisi suatu pikiran luhur yang menyenangkan yang merupakan sindiran tajam. Jadi, lead seperti ini bisa berupa ujaran-ujaran yang sudah dikenal atau suatu pikiran luhur (moral) yang bisa diterapkan kedalam berita.
Lead tersendat-sendat (the staccato lead)
Lead ini terdiri dari serangkaian frasa, yang disela oleh titik atau tanda penghub ung dan biasanya mngambil bentuk seperti lead deskriptif. Lead ini digunakan untuk memberikan tekanan pada kejadian yang saling berkaitan  yang dipisahkan dengan interval-interval tertentu.
Lead ledakan (yhe explosive lead)
Hampir sama  dengan lead stacto, bedanya lead ini terdiri dari kalimat-kalimat yang secara tatabahasa lengkap. Lead ini sangat berguna untuk berita future, meskipun juga dapat digunakan pada berita straight news.
Lead dialog (dialogue lead)
Lead dialog ini sangat membantu dalam penulisan berita serius tentang suatu peristiwa penting tetapi ringan seperti berita pengadilan yang memiliki unsur human interest.
Lead sapaan (the dirrect adress lead)
Lead ini menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua agar si penulis atau pembaca ,asuk dalam tulisan. Tetapi kata ganti ini tidak baik jika digunakan oleh para penulis berita pemula.
§   Tubuh berita
Setelah menulis lead, maka yang harus dilkaukan selanjutnya adalah membuat tubuh berita. Sebenarnya, jika sudah terdpat  lead  yang bagus, maka isi berita tersebut akan bercerita dengan sendirinya hanya saja, hal itu mudah dikatakan tetapi sulit dilakukan. Dalam tubuh berita, hanya membutuhkan bercerita kembali tentang beritanya secara detail dengan fakta-fakta dan peristiwa yang disusun secara logis, baik dalam urutan yang menurun dari yang penting ke yang kurang penting dan sebaliknya.
Fungsi tubuh berita : (1) menguraikan dan menjelaskan pokok masalah ya ng telah disinggung pada lead. (2) menambahkan dan menguatkan pokok-pokok kurang penting yang belum disajikan pada lead.

B.     JENIS BERITA
Ada 3 jenis berita (straight news), yaitu: berita fakta (fact story), berita aksi (action story), dan berita kutipan (quote story). Masing-masing dari jenis berita tersebut memiliki unsur sendiri-sendiri.
C.     GAYA PENULISAN BERITA
Sebenarnya dalam penulisan ada yang namanya formula, tetapi setelah diteliti lebih lanjut oleh para pakar, ternyata formula tidak mengajarkan cara menulis, meskipun ia menggambarkan beberapa karakteristik. Sebenarnya mereka hanya mengulang apa yang pernah disebutkan oleh guru-guru yang mengajar menulis, yakni: tulislah dengan bahasa yang sederhana, gunakan kata-kata biasa, jangan terlalu menjejali atau memperrumit kalimat.
    Hal-hal yang perlu diperhatikan
Selain apaa yang diajarkan oleh guru-guru pada umumnya, dalam penulisan jurnalistik juga perlu pertimbangan terhadap sifat tulisan jurnalistik sebagai media komunikasi massa. Sebuah berita disurat kabar atau tulisan di majalah tidak ditulis dengan harapan agar dibaca oleh seluruh penduduk indonesia. Tetapi, dirancang untuk hanya menjangkau jumlah tertentu khalayak yang sudah ditetapkan surat kabar atau majalah tersebut.
Kenyataan ini menunjukkan betapa benar-benar pentingnya memberikan tekanan akan pentingnya kesederhanaan, kejelasan, dan sifat langsung suatu tulisan berita. Untuk mengetahui apakah sebuah berita sudah memenuhi tujuannya menyampaikan fakta secara jelas, terdapat beberapa keharusan yang harus lebih dulu diterapkan dalam penulisan berita sebelum menentukan tentang gaya penulisannya, yaitu:
1)      Spesifik
Tulisan haruslah Spesifik (tidak terlalu umum)
2)      Kalimat aktif dan pasif
Kaliamt aktif lebih memberikan tekanan pada pelaku dibandingkan kalimat pasif.
3)      Kalimat harus pendek
Gunakan kalimat atau frasa yang pendek dalam menggambarkan suatu aksi
4)      Variasikan bentuk kalimat dan aleniakalimat
5)      Alenia harus pendek
6)      Hindari angka diawal kalimat
7)      Sebutkan identitas orang yang dimasukkan dalam berita
8)      Penggunaan kutipan
Kutipan dapat digunakan untuk memberikan efek khusus – membiarkan narasumber berbicara dengan kata-katanya sendiri akan memberikan dampak hidup pada gaya penulisan berita
9)      Hindari menyebutkan merk dagang
10)  Hati-hati dalam penulisan tanggal kejadian
11)  Buang kata-kata mubadzir (tidak perlu)
12)  Hindari istilah-istilah ilmiah yang tidak dijelaskaan
13)  Janagn terlalu beranggapan bahwa pembaca tahu segalanya. Pembaca belum tentu tahu.
14)  Sesuaikan tatabahasa dan ejaan dengan pedoman penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar.
15)  Berhati-hati dalam membuat akronim atau singkatan-singkatan.
    Gaya penulisan jurnalistik yang efektif
Unsur-unsur penulisan berita yang efektif adalah :
1)      Keceermatan dalam pemberitaan.
2)      Organisasi dalam berita.
3)      Diksi dan tatabahasa yang tepat.
4)      Prinsip hemat dalam penulisan berita.
5)      Daya hidup (vitalitas), warna, dan imaginasi.
    Bahasa  jurnalistik
Apakah ada yang disebut sebagai bahasa jurnalistik? Maka, terdapat 2 jawaban dari pertanyaan tersebut. Pertama, “YA” karena memnag terdapat perbedaan tertentu antara bahasa yang dipakai dalam karya-karya jurnalistik dan bahasa yang dipakai pada karya tulis lainnya. Kedua, “TIDAK” karena bahasa jurnalistik sama saja dengan bahasa yang digunakan secara umum, yaitu mengikuti aturan-aturan bahasa yang baku, mengikuti ntatabhasa yang berlaku dan menggunakan kosakata yang sama.
    Istilah-istilah pinjaman
Dalam penulisan jurnalistik,  sering terdapat bahasa-bahasa asing yang sudah meng-Indonesia. Hal seperti inilah yang disebut sebagai peminjaman bahasa / istilah.
Menurut sejarah, daftar kosa kata bahasa indonersia diperkaya dengan 3 cara:
1)      Meminjam bahasa asing
2)      Meminjam bahasa dialek
3)      Meminjam bahasa pergaulan
    Kendala dalam berbahasa yang baik
Dalam penulisan berita, terdapat beberapa kendala utam yang menyebabkan kurang baiknya bahasa yang digunakan, yaitu :
1)      Menulis dibawah tekanan waktu.
2)      Kemalasan, kecerobohan, dan kemasabodoan penulis.
3)      Tidak mau mengikuti petunjuk
4)       Meniru gaya bicara orang lain yang telah dianggap menjadi tokoh bagi khalayak.
5)      Kurang jelinya dalaam memilih kata, sehingga terkadang bisa merusak arti yang sebenrnya ingin disampaikan.
BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
1)      Untuk menulis sebuah berita berbeda dengan  menulis karya tulis lainnya, karena dalam penulisan berita kita harus memulai dengan membuat lead atau ringkasan berita yang terdapat pada alenia pertama yang dikenal dengan polaa piramida terbalik.
2)      Ada 3 jenis berita (straight news), yaitu: berita fakta (fact story), berita aksi (action story), dan berita kutipan (quote story). Masing-masing dari jenis berita tersebut memiliki unsur sendiri-sendiri.
3)      Gaya penulisan berita tidaklah berbeda dengan apa yang telah sering diajarkan oleh guru-guru bahasa Indonesia. Hanya saja terdapaat beberapa unsur  dan kendala lain yang harus lebih diperhatikan dalam penulisan berita.
B.     SARAN
setelah mengetahui betapa sulitnya menulis sebuah berita yang dapat diterima untuk dipublikasikan, mulai dari membuat lead, kemudian tubuh berita, belum lagi pengolahan kata pada penulisannya, semoga kita sebagai mahasiswa, khususnya fakultas dakwah, mau atau bahkan mewajibkan diri untuk mempelajari lebih dalam dan jika diperlukan praktek lebih lanjut sehingga benar-benar pantas untuk nantinya direkrut sebagai wakil islam berdakwah melalui media cetak. amien
Maka dari itu, marilah kita tumbuhkan hoby menulis dan membaca, karena 2 hal inilah yang akan membawa kita pada kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik teori dan praaktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006.                                                           

Dakwah & Atributnya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       LATAR BELAKANG MASALAH
                  Islam adalah agama yang berisi petunjuk – petunjuk agar manusia secara indifidual menjadi manusia yang baik, beradab,dan berkualitas.Karena dengan masuknya Islam dalam sejarah ummat manusia, agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenarannya dan menyeru manusia agar menjadi penganutnya.
                  Disamping itu " Islam " sebagai agama disebut agama dakwah, maksudnya adalah agama yang disebarluaskan dengan cara damai, tidak lewat kekerasan. Walaupun sempat terjadi peperangan pada zaman Nabi namun, itu semua dilakukaan bukan untuk berdakwah tapi, untuk mempertahankan diri dari dan melindungi ummat seiman dan seperjuangan. Bahkan ketika ummat Islam menang dalam perang, Nabi Muhammad tidak pernah memaksa penduduk di daerah yang telah ditakhlukkannya untuk meeluk agama Islam.
                   Istilah keagamaan yang popular di kalangan sebagai ummat Islam adalah istilah dakwah sebab dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa sangat sulit sekali memisahkan Islam dengan dakwah, seakan – akan dakwah adalah ruh yang bersemayam di jiwa Islam.
                  Namun, yang sering terjadi  di kalangan kita saat ini adalah semakin menipisnya himmah ummat untuk berdakwah atau menyebarkan syari'at – syari'at Islam  sesuai ajaran yang dibawa Rosulullah SAW karena ketidaktahuan mereka akan fadhilah –fadhilah dari dakwah itu sendiri. Bahkan banyak diantara mereka ada yang terlalu sempit mengartikan kata dakwah  sehingga mereka sering mengidentikkan dakwah dengan pengajian, khutbah dan arti – arti sempit lainnya yang membuat jenuh alat pikir kita.
                  Atas latar belakang itulah penulis memilih judul " DEFINISI ILMU DAKWAH DAN TABLIGH " dalam makalah pada tugas mata kuliyah Ilmu Dakwah dan Tabligh yang diampu oleh Ustd. Drs. Abdul Manan, M.Sc.

1.2       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud Dakwah menurut bahasa dan istilah, adakah unsur – unsur pokok untuk memberikan pengertian pada kata tersebut ?
2.      Apa saja fadhilah dari Dakwah ?
3.      Adakah istilah istilah yang berkaitan dengan Dakwah ?
4.      Apakah hakikat Dakwah itu ?
5.      Apakah pengertian Ilmu Dakwah ?

1.3       TUJUAN PENULISAN
Pada bagian ini, tujuan penulisan makalah yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1.      Ingin mengetaui lebih jauh tentang pengertian Dakwah baik menurut bahasa atau menurut istilah serta unsur- unsur pokok yang mrnjadi ketentuannya
2.      Ingin mengetahui fadhilah – fadhilah Dakwah secara jelas
3.      Ingin mengetahui apa saja istilah – istilah yang berkaitan dengan Dakwah
4.      Ingin mengetahui Hakikat Dakwah yang sebenarnya
5.      Ingin mengetahui pengertian Ilmu Dakwah secara detail

1.4       KEGUNAAN PENULISAN
1.      Hasil penulisan ini diharapkan dapat meluruskan kembali pemahaman yang rancau terhadap definisi dakwah dan hal – hal yang berkaitan dengannya
2.      Hasil penulisan ini diharapkan dapat mengingatkan kembali akan pentingnya berdakwah dan mempelajari Ilmu yang berkaitan dengannya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    DEFINISI DAKWAH

2.1.1   Definisi Dakwah Menurut Bahasa
            Menurut kamus besar bahasa arab :
دعا – يدعو- دعوة
            artinya : panggilan, ajakan, seruan
Pengertian seperti di atas banyak terdapat di dalam ayat Al-Qur'an, salah satunya :
 قال ربّ السّجن أحبّ إللىّ ممّا يدعوننى إليه (يوسوف :۳۳)
" Yusuf  berkata : Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan kepadaku. " ( QS. Yusuf : 33 )

            2.1.2    Definisi Dakwah Menurut Istilah
Ulama' memberikan definisi Dakwah dengan berbagai maca definisi, antara lain :
a.             Menurut Syaikh Ali Makhfudh dalam kitab “ Hidayatul Mursyidin “ mendorong manusia dan menyeru mereka kepada kebajikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar.
b.            Menurut Syaikh Muhammad Khidr Husain dalam buku " Al-Dakwah ila al Ishlah  " :
Upaya untuk memotifasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma'ruf nahi mungkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat
c    Menurut HSM. Nasaruddin Latif dalam buku  “ Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah “ :
         Setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau lukisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah sesuiai dengan syari’at dan aqidah Islam
l            Menurut Prof. Dr. H. Abu Bakar  Atjeh dalam buku “ Beberapa Catatan Mengenai Dakwah Islam “ :
         Seruan kepada semua manusia untuk kembali dan hidup sepanjang   ajaran Allah yang benar dilakukan dengan bijaksana dan nasehat baik.
l            Menurut Prof. Toha Yahya Oemar, MA :
         Mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat
l            Menurut Drs. H. Masdare Helmy :
         Mengajak dan menggerakkan manusia agar mentaati ajaran Allah termasuk amar ma’ruf nahi Mungkar

           2.1.3     Unsur – Unsur Pengertian Pokok
         Tiga unsur yang harus diperhatikan walaupun terdapat definisi – definisi yang berbeda adalah :
1)            Proses penyampaian ajaran Islam dari seseorang kepada orang lain
2)            Penyampaian ajaran Islam tersebut dapat berupa amar ma’ruf nahi mungkar.
3)            Usaha tersebut dilakukan secara sadar dengan tujuan terbentuknya suatu indifidu atau masyarakat yang taat dan mengamalkan ajaran agama Islam.

2.1.4    Fadhilah Dakwah
             Fadhilah Dakwah itu meliputi :
1)          Dakwah adalah amalan yang paling mulia
2)          Dakwah adalah jalan hidup Nabi Muhammad SAW
3)          Pahala dakwah akan mengalir terus menerus, Rasulullah SAW bersabda ," Barang siapa yang menyeru kepada hidayah, dia akan memperoleh pahala orang yang mengikutinya  tanpa mengikuti pahala orang yang mengikutinya sedikit pun …". (H.R. Muslim)
4)          Dakwah adalah bagian dari jihad fisabilillah, Nabi Muhammad bersabda ," Berjihadlah kalian dengan tangan, lidah dan harta ."
         ( H.R. An Nasa'I )


 2.2      ISTILAH – ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN DAKWAH
                        Istilah – istilah yang berhubungan erat dengan Dakwah, antara lain :
l            Tabligh   :  Menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain
         Pelakunya disebut : “ Muballigh “
l      Khutbah : Berasal dari kata خطب yang artinya ; mengucapkan atau berpidato, pelakunya disebut “ Khotib “. Menurut Abu Bakar Atceh Khutbah alah dakwah atau tabligh yang diucapkan dengan lisan padaupacara – upacara agama sepreti khutbah jum'at, khutbah hari raya, khutbah nikah dan lain – lain yang memiliki corak syarat dan rukun tertentu.
l            Nashihah : Menyampaikan perkataan yang baik kepada seseorang atau beberapa orang untuk memperbaiki sikap dan tingkah lakunya, pelakunya disebut “   نا صح  
l            Fatwa : Memberikan uraian atau keterangan agama mengenai suatu masalah, pelakunya disebut “ Mufti “
l            Tabsyir/ Targhib : Memberikan uraian keagamaan  kepada orang lain yang isinya berupa berita menggembirakan orang yang menerimanya, pelakunya disebut “ Mubassyir “
l            Tandzir/ Tarhib : Menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain yang isinya berupa berita peringatan atau ancaman bagi yang melanggar syari’at, pelakunya disebut “ Mundzir “ 

 2.3      HAKIKAT DAKWAH
            Tiga hal yang disebut sebagai Dakwah Islamiyah, adalah :
1.            Kebebasan
Dakwah Islam adalah ajakan kepada ummat manusia agar tujuan untuk meyakinkan obyek dakwah terhadap syari'at – syari'at Islam  dapat tercapai hanya dengan persetujuan tanpa adanya paksaan dari obyek dakwah
2.            Rasionalitas
Dakwah Islam adalah ajakan untuk berpikir, berdebat dan berargumen adapun tiga hal yang berkaitan dengan metodologi rasionalitas adalah :
§         Dakwah Islam itu menolak semua ajaran yang tidak berkaitan dengan realitas
§         Menafikan hal – hal yang sangat bertentangan
§         Terbuka dengan bukti baru atau berlawanan yang akan melindungi ummat dari sikap literatisme, fanatisme,dan konservatisme yang menimbulkan stagnasi
3.            Universal
Universalitas dakwah di sini bahwa obyek dakwah Islam adalah semua manusia dan tanpa mengenal batasan ( universal ). Islam memandang semua orang adalah mempunyai kewajiban untuk mendengar bukti dan menerima kebenaran. Islam mengandung ajaran  - ajaran dasar yang berlaku untuk semua tempat dan zaman,  seperti ungkapan bahasa arab " Al- islam shalih fi kulli zaman wa makan. " Selain itu universal di sini juga bias berarti tanpa mengenal batas – batas etnis (batas – batas tempat ) dan batas – batas masa.


2.4       DEFINISI ILMU DAKWAH
Hasil rumusan definisi Ilmu dakwah pada pertemuan para sarjana Fakultas Dakwah se-Jawa Tahun 1978 :
ü            Ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran agama Islam kepada ummat
ü            Ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur-unsur dakwah
ü            Ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala penyampaian agama dan proses keagamaan dalam segala segi 
Menurut Toha Yahya Oemar definisi Ilmu Dakwah adalah;
l            Secara umum : Suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatian manisia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat, pekerjaan yang tertentu
l            Definisi menurut Islam ( khusus ) : mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan peringatan Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat
Menurut Dr. Ahmad Ghalwasy dalam buku " Ad Dakwah Al-Islamiyyah " :
Ilmu dakwah adalah ilmu yang dipakai untuk megetahui berbagai seni menyampaikan kandunagan ajaran Islam, baik itu aqidah, syari'at maupun akhlaq

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1       SIMPULAN
Dari uraian yang telah penulis jelaskan dalam pembahsan pada bab II maka, diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.   Definisi Dakwah menurut kamus besar bahasa arab :  دعا – يدعو- دعوة
      artinya : panggilan, ajakan, seruan. Adapun menurut istilah, ada beberapa versi ulama' yang telah mendefinisikannya namun, tiga unsur pokok pengertian yang harus diperhatikan adalah proses penyampaian ajaran Islam dari seseorang kepada orang lain, penyampaian ajaran Islam tersebut dapat berupa amar ma’ruf nahi mungkar dan usaha tersebut dilakukan secara sadar dengan tujuan terbentuknya suatu indifidu atau masyarakat yang taat dan mengamalkan ajaran agama Islam.
2.   Fadhilah Dakwah itu meliputi; dakwah adalah amalan yang paling mulia, dakwah adalah jalan hidup nabi muhammad saw, pahala dakwah akan mengalir terus menerus, dakwah adalah bagian dari jihad fisabilillah
3.    Istilah–istilah yang berhubungan erat dengan Dakwah, adalah tabligh,   khutbah, nashihah, fatwa, tabsyir/ targhib , tandzir/ tarhib
4.   Tiga hal yang disebut sebagai Dakwah Islamiyah, adalah kebebasan,    rasionalitas, universal
5.    Ilmu Dakwah adalah Ilmu yang membahas tentang bentuk – bentuk penyampaian ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok orang terutama mengenai bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia agar mereka menerima dan mengamalkan ajaran secara kaffah.
3.2       SARAN
Saran penulis bagi semua ummat yang masih cinta pada Islam dan tidak menginginkannya hancur adalah tanamkanlah himmah untuk menyebarkan ajaran yang telah Rosul bawa (sebagai penerang jalan kita menuju surga Allah) tanpa mensalah artikan atau mempersempit definisi dari dakwah itu sendiri .