Sebelum membahas mengenai pers dan jurnalistik lebih
dalam ada hal yang perlu kita ketahui, bahwa dalam berdakwah ilmu jurnalistik
sangat diperlukan karena berdakwah bukan hanya melalui lisan tapi juga bisa dengan
tulisan, mengingat makna jurnalistik itu sendiri adalah ketrampilan atau
kegiatan mengelolah bahan berita yang mulai dari peliputan sampai pada
penyusunan yang layak untuk di sebar luaskan pada masyarakat, dan kegiatan
jurnalistik itu sendiri tidak akan bisa sampai pada masyarakat tanpa adanya
pers yakni lembaga kemasyarakatan (social institution) yang merupakan subsistem
dari sistem kemasyarakatan tempat ia beroperasi oleh karna itu pers dan
jurnalistik akan dibahas lebih dalam lagi melalui makalah ini.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana sejarah jurnalistik ?
2.Apa pengertian pers ?
3.Apa falsafah pers ?
4.Apa fungsi pers ?
C. MANFAAT MAKALAH.
Dengan
mendalami jurnalistik lebih dalam lagi akan mempermudah dalam memasuki dunia
tulis menulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Jurnalistik dan sejarahnya
Jurnalistik atau journalisme
berasal dari perkataan journal, yang artimya catatan harian, atau catatan
mengenai kejadian sehari-hari,atu bisa juga berarti surat kabar. Journal bwrasal dari perkataan
latin diurnalis, artinya harian atau
tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnakis, yaitu orang yang
melakukan pekerjaan juurnalistik.
Sejarah jurnalistik dimulai ketika tiga ribu tahun
yang lalu, Firaun di Mesir, AmenhotepIII, mengirimkan ratusan pesan kepada para
perwiranya di provinsi-provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di
ibukota. Di Roma 2000 tahun yang lalu Acta
diurna (tindakan-tindakan harian)-tindakan-tindakan senst,
peraturan-paraturan pemerintah, berita kelahiran dan kematian- ditempelkan
ditempat-tempat umum.
Jurnalisme itu sendiri baru benar-benar dimulai ketika
huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun
1440. Dengan mesin cetak, lembaran-lembaran berita dan pamflet-pamflet dapat di
cetak dengan kecepatan yang lebih tinggi, dalam jumlah yang lebih banyak dengan
ongkos yang lebih rendah.
Surat
kabar pertama yang terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman pada tahun
1609: Aviso di wolfenbuttel dan Relation di Starsbourg. Surat-surat kabar
lainya muncul diBelanda(1618), Prancis(1620), Inggris(1620) dan Italia(1636)
surat-surat kabar abad ke 17 ini bertiras sekitar 100 sampai 200 eksemmplar.
Jurnalisme kini telah tumbuh jauh melampaui surat kabar pada awal
kelahirannya. Majalah mulai berkembang sekitar 2 abad lalu. Pad tahun 1920
Radio komersial dan mjalah-majalah berita mincul keatas panggung. Telivisi
komersial mengalami bom setelah perang dunia II.
B.Pengertian Pers
Pers berasal dari perkataan Belanda yang artinya
menekan atau mengepres kata pers merupakan padanan dari kata Press dalam bahasa Inggris yang juga berati menekan atau
mengepres. Secara harfia kata pers atau pres mengacu pada pengertian
komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang cetakan.
berdsarkan
uraian diatas ada dua pengertian pers mengenai pers yakni pers dalam arti kata
sempit dan pers dalam arti kata luas. pers dalam arti kata sempit adalah yang
mnyangkut kegiatan komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantara barang
cetakan. Sedangkan pers dalam arti kata luas adalah yang menyangkut kegiatan
komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak maupun dengan media
elektronik seperti radio, televisi maupun internet
C.Falsafah Pers
Falsafah atau dalam bahasa inggris philoshophy salah satu artinya adalah tata nilai atau
prinsip-prinsip untuk dijadikan pedoman dalam menangani urusan-urusan praktis.
Dalam membicarakan falsafah pers terdapat sebuah buku
klasik yakni four teories of the press (empat teori tentang pers)
Teori yang pertama adalah:
a)Authoritarian theory atau teori
pers otoriter yang diakui sebagai teori pers yang paling tua yang berasal dari
abad ke-16,ia berasal dari falsafah kenegaraan yang bersifat absolute.
b)Libertarian theory atau teori
pers bebas, yang mencapai puncaknyapada abad ke-19. dalam teori pers ini pers
harus menjadi mitra dalam upaya mencari kebenaran., dan bukan sebagai alat
pemerintah.
c)Social responsibility Theory
atauPers bertanggung jawab.
d)The soviet communist Theory
atau teori pers komunis soviet yang tumbuh dua tahun setelah RevolusiOktober
1917 di Rusia.
D.Fungsi Pers
a)Fungsi informativ atur.
b)Fungsikontrol .
c)Fungsi interperatif dan direktif
d)Fungsi menghibur.
e)Fungsi Regenerati.
f)Fungsi pengawalan hak-hak warga negara.
g)Fungsi ekonomi.
h)Fungsi swadaya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Jurnalistik berawal pada
abad ke-16 dan jurnalistik juga
mempunyai empat teory yakni
a)Authoritarian theorhi
b)Libertarian theori
c)Social responsibility theory
d)Siviet communist theory.
Yang mana dari masing-masing theori mempunyai kelebihan
dan kekurangan.
B.SARAN
Dianjurkan bagi seluruh
mahasiswa-mahasiswi untuk lebih mendalami lagi mata kuliah ‘jurnalistik’ agar
tidak terjadi kesalahan dalam menulis sebuah berita.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik,
Teori dan Praktek,Bandung,Remaja
Rosdakarya.
Untuk menjadi
seorang jurnalist handal, maka haruslah
mengetahui terlebih dahulu apa itu jurnalistik, bagaimana pola penulisannya,
unsur apa saja yang harus dipenuhi dalam penulisannya, hingga akhirnya kita
bisa tahu apakah tulisan itu sudah dapat dikatakan bagus atau hanya sekedar
menulis. Terkadang, meskipun telah berkali-kali belajar, kita masih saja
melakukan kesalahan. Baik dalam hal pemenuhan unsurnya, gaya penulisannya, atau bahkan hanya bahasa
yang digunakan.
Maka dari itu,
pemakalah mencoba memaparkan sedikit tentang menulis dan gaya penulisan berita. Tentunya dengan
harapan setelah mengetahuinya melalui makalah ini kita dapat mempraktekannya
dalam penulisan berita yang sesungguhnya.
B.RUMUSAN MASALAH
1)Bagaimankah
cara membuat alenia pembukaan (lead) pada berita ?
2)Apa sajakah jenis berita itu?
3)Bagaimanakah gayapenulisan berita ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.MEMBUAT ALENIA PEMBUKAAN (Lead)
Jurnalisnme seringkali disebut sebagai “Literature
in a hurry” , kesusastraan yang terburu-buru. Dalam kesusastraaan, terdapat
unsur ketergesa-gesaan-kebutuhan akan kecepatan. Sehingga, tidak mengherankan
jika semua berita yang dimuat di media-media masa, baik media cetak maupun
media masa lainnya berbentuk singkat, padat, dan jelas. Meskipun unsur ketergesa-gesaan dalam kesisastraan itu
pasti adanya, tetapi hasil penulisan
berita dari setiap surat
kabar tidak mungkin kesamaannya.
§Lead ringkasan dan piramida terbalik
Berita-berita
pada surat kabar pada umumnya mengikuti pola “piramida terbalik” (lihat
gambar 1)
Sebuah novel atau drama atau bahkan hampir
semua yang bukan tulisan berita, pada umumnya memulai ceritanya dengan setting
cerita / latar belakang jalannya cerita,
kemudian berkembnag menuju klimaks. Tetapi tidak untuk berita. Berita dimulai
dengan klimaks/ringkasan dalam alenia pembukanya (teras berita/ lead), kemudian
dikembangkan lebih lanjut pada alenia selanjutnya (tubuh berita).
Terdapat alasan
praktis mengapa tulisan berita dibuat berpola piramida terbalik. Yakni, karena
hal tersebut merupakan sesuai dengan naluri manusia dalam menyampaikan berita,
yaitu agar berita tersebut cepat dapat ditangkap oleh pendengarnya.
Disamping itu,
meringkas berita pada lenia pertama (lead) memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1)Memungkinkan
sebuah surat kabar yang terburu-buru waktu mengambil berita dari kantor berita.
2)Memuaskan
rasa ingin tahu para pembaca dengan segera.
3)Memudahkan redaktur membuat judul berita.
4)Memungkinkan petugas bagian pengatur tataletak menyesuaikan panjangnya
berita kedalam kolom-kolom halaman koran dengan memotong berita mulai dari
bawah.
§Unsur 5W + 1H dalam lead
Mungkin terlihat bahwa membuat sebuah lead
berita itu begitu mudah, tetapi pada kenyataan setelah kita menelaah bahwa betapa pentingnya peran lead dalam
sebuah berita, maka membuat lead akan lebih sulit dibandingkan mengembangkannya
dalam alenia-alenia perkembangannya.
Ya, peran lead itu tak ada bedanya dengan
etalase toko. Do dalam etalase toko dipajang barang-barang yang bisa dibeli.
Etalase pada dasarnya bertujuan memancing calon pembeli untuk masuk kedalam
toko. Begitu juga tugas lead dalam sebuah berita. Sebuah lead harus menjanjikan
kepada para pembaca mengenai kelanjutan tulisan pembuka.
Dalam membuat sebuah lead, seorang reporter
haruslah menyaring unsur-unsur penting dari catatan-catatan hasil liputannya.
Unsur-unsur penting ini dapat dijumpai dalam jawaban terhadap enam pertanyaan
yang terkandung dalam sajak ‘Rudyard Kipling’
I have
six honest serving-men
Their names are What and where
andv When and How and why and Who
Jadi, unsur sebuah lead berita yaitu enam kata
tanya: apa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa, dan siapa
Untuk mengetahui bagaimanakah lead berita yang
bagus, seorang wartawan hanya
membutuhkan keseriusan dalam mengotak-atik kalimat. Jika seorang wartawan telah
terlatih menulis sebuah berita, maka secara langsung timbul naluri kesusastraan
yang membuat mereka mampu begitu peka terhadap baik dan jeleknya vsuatu lead
berita. Secara langsung mereka bisa merasakan irama, kegaringan, dan dampak
dramatik dalam lead yang bagus dan kuat.
§Lead yang menarik
Untuk menciptakan lead berita yang menarik,
selain harus mengandung unsur 5W + 1H, sebuah berita juga harus memiliki kesan “Menonjok”,
artinya ketika pembaca membaca berita tersebut, ia akan merasa terperangah,
kaget, dan timbul rasa empati. Maka dari itu, perlu dibuat lead berita yang seolah
dapat berbicara. Artinya ketika seseorang membaca berita, ia seolah
mendengarkan seseorang bercerita. Selain itu, sebuah lead tidaklah cukup hanya
menjawab pertanyaan 5W +1H, tetapi lead haruslah memberi pokok terpenting berita sehingga meskipun
hanya membaca sepintas, seorang pembaca sudah dapat mengetahui isi berita. Lead
juga harus memberikan harapan kepada para pembaca tentang isi berita, disamping
itu lead juga harus bisa dijadikan bahan
untuk membuat judul bagi direktur yang hanya bisa singkat membaca berita.
Menurut pedoman
yang dibuat oleh PWI dalam sepuluh pedoman penuluisa teras berita, sebuah lead
sebaiknya paling panjang terdiri dari
30-45 perkataan, bisa lebuh dari 1 kalimat tapi sebaiknya tidak lebih dari 3
kalimat, dan tidak menggunakan kata-kata
yang bertele-tele (tampilkan segera pokok berita terpenting).
§ Kelompok golongan lead
Dalam buku-buku yang menulis tentang lead,
lead berita digolongkan dalam 3 golongan, yaitu:
1)Lead 5W + 1H
Pada lead 5W + 1H ini, hanya membutuhkan
kelincahan dalam memainkan 5W + 1H.
rtinya, ketika seorang wartawan sudah seringkali mengotak-atik kalimat dalam
membuat lead, maka akan muncul indera keenam yang sering disebut ‘naluri
berita’.
2)Lead retorika (rethorical devices)
3)Lead stilistik (novelty devices)
Disamping golongan lead yang telah disebutkan
diatas, terdapat macam-macam lead lainnya, yakni:
Lead menonjok (the punch lead)
Lead ini mengguncang pembaca dibaris pertama,
dan pembaca pasti akan buru-buru membaca baris berikutnya.
Lead deskriptif (the picture / descriptive
lead)
Lead ini membuat sebuah penggambaran yang
hidup terhadap sebuah adegan, sehingga kejadian yang diceritakan dalam berita
akan serasa tampil didepan mata pembaca dan memberikan jiwa pada tulisan
ditempat kejadiannya atau memberikan gambaran tentang fisik objek berita.
Lead kontras (the contrast lead)
Lead ini meberikan unsuir kontras antar
situasi sekarang dan situasi sebelumnya atau bahkan antar peristiwa yang
terjadi dengan peristiwa lain yang enjadi unsur pengingat.
Lead bertanya (the question lead)
Pertanyaan dalam sebuah kalimat pembuka
sehingga dapat membangkitkan minat pembaca. Tetapi tidak dianjurkan
menggunakan leab bertanya secara
berlebuhan, karena nantinya malah justru akan menimbulkan kebosanan bagi
pembaca.
Lead kutipan (the quotation lead)
Lead ini menggunakan ucapan-ucapan sebagai
awal pembukanya. Tetapi untuk menggunakan lead ini, perlu pemilihan secara
selektif dan tetap mempertahankannya dalam tubuh berita.
Tetapi untuk menggunakan lead ini, perlu
pemilihan secara selektif dan tetap mempertahankannya dalam tubuh berita.
Lead kepanasaran (the cumulative lead / suspended
interest lead)
Lead ini menyeret pembaca kedalam berita,
pembaca merasa penasaran atas apa yang sebenarnya terjadi karena terlalu lamanya penguluran isi berita.
Tetapi pada lead ini tetntunya diperlukan kelihaian dalam bermain kalimat
sehingga benar-benar membuat pembaca penasaran.
Lead berurutan (the sequence lead)
Lead berurutan ini merupakan lead yang paling
menarik dalam berita. Fakta-fakatanya disusun secara kronologis untuk menunda
klimaks atau kepuasan pembaca dalam memenuhi keingintahuannya sampai akhir
berita.
Lead parodi 9the parody lead)
Lead ini menggunakan kata mutiara, judul lagu,
judul buku dan film terlaris, frasa, atau ungkapan dalam pembukanya. Selama belum
basi, lead seperti ini akan menarik banyak pembaca.
Lead epigram (the epigram lead)
Menurut kamus, epigram adalah sajak atau
ungkapan pendek yang berisi suatu pikiran luhur yang menyenangkan yang
merupakan sindiran tajam. Jadi, lead seperti ini bisa berupa ujaran-ujaran yang
sudah dikenal atau suatu pikiran luhur (moral) yang bisa diterapkan kedalam
berita.
Lead tersendat-sendat (the staccato lead)
Lead ini terdiri dari serangkaian frasa, yang
disela oleh titik atau tanda penghub ung dan biasanya mngambil bentuk seperti
lead deskriptif. Lead ini digunakan untuk memberikan tekanan pada kejadian yang
saling berkaitan yang dipisahkan dengan
interval-interval tertentu.
Lead ledakan (yhe explosive lead)
Hampir sama dengan lead stacto, bedanya lead ini terdiri
dari kalimat-kalimat yang secara tatabahasa lengkap. Lead ini sangat berguna
untuk berita future, meskipun juga dapat digunakan pada berita straight news.
Lead dialog
(dialogue lead)
Lead dialog ini sangat
membantu dalam penulisan berita serius tentang suatu peristiwa penting tetapi
ringan seperti berita pengadilan yang memiliki unsur human interest.
Lead sapaan (the dirrect adress lead)
Lead ini
menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua agar si penulis atau pembaca
,asuk dalam tulisan. Tetapi kata ganti ini tidak baik jika digunakan oleh para
penulis berita pemula.
§Tubuh berita
Setelah menulis lead, maka yang harus
dilkaukan selanjutnya adalah membuat tubuh berita. Sebenarnya, jika sudah
terdpat lead yang bagus, maka isi berita tersebut akan
bercerita dengan sendirinya hanya saja, hal itu mudah dikatakan tetapi sulit
dilakukan. Dalam tubuh berita, hanya membutuhkan bercerita kembali tentang
beritanya secara detail dengan fakta-fakta dan peristiwa yang disusun secara
logis, baik dalam urutan yang menurun dari yang penting ke yang kurang penting
dan sebaliknya.
Fungsi tubuh berita : (1) menguraikan dan
menjelaskan pokok masalah ya ng telah disinggung pada lead. (2) menambahkan dan
menguatkan pokok-pokok kurang penting yang belum disajikan pada lead.
B.JENIS BERITA
Ada 3 jenis berita (straight news), yaitu: berita
fakta (fact story), berita aksi (action story), dan berita kutipan (quote
story). Masing-masing dari jenis berita tersebut memiliki unsur
sendiri-sendiri.
C.GAYA PENULISAN BERITA
Sebenarnya dalam
penulisan ada yang namanya formula, tetapi setelah diteliti lebih lanjut oleh
para pakar, ternyata formula tidak mengajarkan cara menulis, meskipun ia
menggambarkan beberapa karakteristik. Sebenarnya mereka hanya mengulang apa yang
pernah disebutkan oleh guru-guru yang mengajar menulis, yakni: tulislah dengan
bahasa yang sederhana, gunakan kata-kata biasa, jangan terlalu menjejali atau
memperrumit kalimat.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Selain apaa yang
diajarkan oleh guru-guru pada umumnya, dalam penulisan jurnalistik juga perlu
pertimbangan terhadap sifat tulisan jurnalistik sebagai media komunikasi massa.
Sebuah berita disurat kabar atau tulisan di majalah tidak ditulis dengan
harapan agar dibaca oleh seluruh penduduk indonesia. Tetapi, dirancang untuk
hanya menjangkau jumlah tertentu khalayak yang sudah ditetapkan surat kabar
atau majalah tersebut.
Kenyataan ini
menunjukkan betapa benar-benar pentingnya memberikan tekanan akan pentingnya
kesederhanaan, kejelasan, dan sifat langsung suatu tulisan berita. Untuk
mengetahui apakah sebuah berita sudah memenuhi tujuannya menyampaikan fakta
secara jelas, terdapat beberapa keharusan yang harus lebih dulu diterapkan
dalam penulisan berita sebelum menentukan tentang gaya penulisannya, yaitu:
1)Spesifik
Tulisan haruslah Spesifik
(tidak terlalu umum)
2)Kalimat aktif dan pasif
Kaliamt aktif lebih
memberikan tekanan pada pelaku dibandingkan kalimat pasif.
3)Kalimat harus pendek
Gunakan kalimat atau
frasa yang pendek dalam menggambarkan suatu aksi
4)Variasikan bentuk kalimat dan aleniakalimat
5)Alenia harus pendek
6)Hindari angka diawal kalimat
7)Sebutkan identitas orang yang dimasukkan dalam berita
8)Penggunaan kutipan
Kutipan dapat digunakan
untuk memberikan efek khusus – membiarkan narasumber berbicara dengan
kata-katanya sendiri akan memberikan dampak hidup pada gaya penulisan berita
9)Hindari menyebutkan merk dagang
10)Hati-hati dalam penulisan tanggal kejadian
11)Buang kata-kata mubadzir (tidak perlu)
12)Hindari istilah-istilah ilmiah yang tidak dijelaskaan
13)Janagn terlalu beranggapan bahwa pembaca tahu segalanya. Pembaca belum
tentu tahu.
14)Sesuaikan tatabahasa dan ejaan dengan pedoman penulisan bahasa indonesia
yang baik dan benar.
15)Berhati-hati dalam membuat akronim atau singkatan-singkatan.
Gaya penulisan
jurnalistik yang efektif
Unsur-unsur penulisan berita yang efektif
adalah :
1)Keceermatan dalam pemberitaan.
2)Organisasi dalam berita.
3)Diksi dan tatabahasa yang tepat.
4)Prinsip
hemat dalam penulisan berita.
5)Daya hidup (vitalitas), warna, dan imaginasi.
Bahasa jurnalistik
Apakah ada yang disebut sebagai bahasa
jurnalistik? Maka, terdapat 2 jawaban dari pertanyaan tersebut. Pertama, “YA”
karena memnag terdapat perbedaan tertentu antara bahasa yang dipakai dalam
karya-karya jurnalistik dan bahasa yang dipakai pada karya tulis lainnya.
Kedua, “TIDAK” karena bahasa jurnalistik sama saja dengan bahasa yang digunakan
secara umum, yaitu mengikuti aturan-aturan bahasa yang baku, mengikuti ntatabhasa yang berlaku dan
menggunakan kosakata yang sama.
Istilah-istilah pinjaman
Dalam penulisan jurnalistik, sering terdapat bahasa-bahasa asing yang
sudah meng-Indonesia. Hal seperti inilah yang disebut sebagai peminjaman bahasa
/ istilah.
Menurut sejarah,
daftar kosa kata bahasa indonersia diperkaya dengan 3 cara:
1)Meminjam
bahasa asing
2)Meminjam
bahasa dialek
3)Meminjam
bahasa pergaulan
Kendala dalam berbahasa
yang baik
Dalam penulisan
berita, terdapat beberapa kendala utam yang menyebabkan kurang baiknya bahasa
yang digunakan, yaitu :
1)Menulis
dibawah tekanan waktu.
2)Kemalasan, kecerobohan, dan kemasabodoan penulis.
3)Tidak mau mengikuti petunjuk
4) Meniru gaya bicara orang lain yang telah dianggap
menjadi tokoh bagi khalayak.
5)Kurang jelinya dalaam memilih kata, sehingga terkadang bisa merusak arti
yang sebenrnya ingin disampaikan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1)Untuk menulis sebuah berita berbeda dengan menulis karya tulis lainnya, karena dalam
penulisan berita kita harus memulai dengan membuat lead atau ringkasan berita
yang terdapat pada alenia pertama yang dikenal dengan polaa piramida terbalik.
2)Ada 3 jenis berita (straight news), yaitu: berita
fakta (fact story), berita aksi (action story), dan berita kutipan (quote
story). Masing-masing dari jenis berita tersebut memiliki unsur
sendiri-sendiri.
3)Gaya penulisan berita tidaklah berbeda dengan apa yang telah sering
diajarkan oleh guru-guru bahasa Indonesia.
Hanya saja terdapaat beberapa unsur dan
kendala lain yang harus lebih diperhatikan dalam penulisan berita.
B.SARAN
setelah mengetahui betapa sulitnya menulis
sebuah berita yang dapat diterima untuk dipublikasikan, mulai dari membuat
lead, kemudian tubuh berita, belum lagi pengolahan kata pada penulisannya,
semoga kita sebagai mahasiswa, khususnya fakultas dakwah, mau atau bahkan
mewajibkan diri untuk mempelajari lebih dalam dan jika diperlukan praktek lebih
lanjut sehingga benar-benar pantas untuk nantinya direkrut sebagai wakil islam
berdakwah melalui media cetak. amien
Maka dari itu, marilah kita tumbuhkan hoby
menulis dan membaca, karena 2 hal inilah yang akan membawa kita pada
kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik teori
dan praaktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2006.
Islam adalah agama yang berisi
petunjuk – petunjuk agar manusia secara indifidual menjadi manusia yang baik,
beradab,dan berkualitas.Karena dengan masuknya Islam dalam sejarah ummat
manusia, agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenarannya dan menyeru
manusia agar menjadi penganutnya.
Disamping
itu " Islam " sebagai agama disebut agama dakwah, maksudnya adalah
agama yang disebarluaskan dengan cara damai, tidak lewat kekerasan. Walaupun sempat
terjadi peperangan pada zaman Nabi namun, itu semua dilakukaan bukan untuk
berdakwah tapi, untuk mempertahankan diri dari dan melindungi ummat seiman dan
seperjuangan. Bahkan ketika ummat Islam menang dalam perang, Nabi Muhammad
tidak pernah memaksa penduduk di daerah yang telah ditakhlukkannya untuk meeluk
agama Islam.
Istilah keagamaan yang popular di kalangan
sebagai ummat Islam adalah istilah dakwah sebab dari penjelasan diatas dapat
dipahami bahwa sangat sulit sekali memisahkan Islam dengan dakwah, seakan – akan
dakwah adalah ruh yang bersemayam di jiwa Islam.
Namun,
yang sering terjadidi kalangan kita
saat ini adalah semakin menipisnya himmah ummat untuk berdakwah atau
menyebarkan syari'at – syari'at Islam sesuai
ajaran yang dibawa Rosulullah SAW karena ketidaktahuan mereka akan fadhilah
–fadhilah dari dakwah itu sendiri. Bahkan banyak diantara mereka ada yang
terlalu sempit mengartikan kata dakwah sehingga
mereka sering mengidentikkan dakwah dengan pengajian, khutbah dan arti – arti sempit
lainnya yang membuat jenuh alat pikir kita.
Atas
latar belakang itulah penulis memilih judul " DEFINISI ILMU DAKWAH DAN
TABLIGH " dalam makalah pada tugas mata kuliyah Ilmu Dakwah dan Tabligh
yang diampu oleh Ustd. Drs. Abdul
Manan, M.Sc.
1.2RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud Dakwah menurut bahasa
dan istilah, adakah unsur – unsur pokok untuk memberikan pengertian pada kata
tersebut ?
2.Apa saja fadhilah dari Dakwah ?
3.Adakah istilah istilah yang berkaitan
dengan Dakwah ?
4.Apakah hakikat Dakwah itu ?
5.Apakah pengertian Ilmu Dakwah ?
1.3TUJUAN PENULISAN
Pada bagian ini, tujuan penulisan makalah yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut :
1.Ingin mengetaui lebih jauh tentang pengertian Dakwah baik menurut
bahasa atau menurut istilah serta unsur- unsur pokok yang mrnjadi ketentuannya
2.Ingin mengetahui fadhilah – fadhilah Dakwah secara jelas
3.Ingin mengetahui apa saja istilah – istilah yang berkaitan dengan
Dakwah
4.Ingin mengetahui Hakikat Dakwah yang sebenarnya
5.Ingin mengetahui pengertian Ilmu Dakwah secara detail
1.4KEGUNAAN PENULISAN
1.Hasil penulisan ini diharapkan dapat
meluruskan kembali pemahaman yang rancau terhadap definisi dakwah dan hal – hal
yang berkaitan dengannya
2.Hasil penulisan ini diharapkan dapat
mengingatkan kembali akan pentingnya berdakwah dan mempelajari Ilmu yang
berkaitan dengannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1DEFINISI
DAKWAH
2.1.1Definisi Dakwah Menurut
Bahasa
Menurut kamus besar
bahasa arab :
دعا – يدعو- دعوة
artinya : panggilan, ajakan, seruan
Pengertian seperti di atas banyak terdapat di
dalam ayat Al-Qur'an, salah satunya :
قال
ربّ السّجن أحبّ إللىّ ممّا يدعوننى إليه (يوسوف :۳۳)
" Yusufberkata :
Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan kepadaku.
" ( QS. Yusuf : 33 )
2.1.2Definisi Dakwah Menurut Istilah
Ulama' memberikan definisi Dakwah dengan
berbagai maca definisi, antara lain :
a.Menurut Syaikh Ali Makhfudh dalam kitab “
Hidayatul Mursyidin “ mendorong manusia dan menyeru mereka kepada kebajikan
dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar.
b.Menurut Syaikh Muhammad Khidr Husain
dalam buku " Al-Dakwah ila al Ishlah" :
Upaya untuk memotifasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan
petunjuk, dan melakukan amr ma'ruf nahi mungkar dengan tujuan mendapatkan
kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat
cMenurut HSM. Nasaruddin Latif dalam buku “ Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah “:
Setiap
usaha atau aktivitas dengan lisan atau lukisan yang bersifat menyeru, mengajak,
memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah sesuiai dengan
syari’at dan aqidah Islam
lMenurut Prof. Dr. H. Abu
BakarAtjeh dalam buku “ Beberapa
Catatan Mengenai Dakwah Islam “:
Seruan
kepada semua manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dilakukan dengan
bijaksana dan nasehat baik.
lMenurut Prof. Toha Yahya Oemar, MA
:
Mengajak
manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah
Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat
lMenurut Drs. H. Masdare Helmy :
Mengajak dan menggerakkan manusia agar mentaati ajaran Allah
termasuk amar ma’ruf nahi Mungkar
2.1.3Unsur – Unsur Pengertian Pokok
Tiga unsur yang harus diperhatikan walaupun terdapat definisi – definisi
yang berbeda adalah :
1)Proses penyampaian ajaran Islam dari
seseorang kepada orang lain
2)Penyampaian ajaran Islam tersebut dapat
berupa amar ma’ruf nahi mungkar.
3)Usaha tersebut dilakukan secara sadar
dengan tujuan terbentuknya suatu indifidu atau masyarakat yang taat dan
mengamalkan ajaran agama Islam.
2.1.4 Fadhilah Dakwah
Fadhilah Dakwah itu meliputi :
1)Dakwah adalah amalan yang paling mulia
2)Dakwah adalah jalan hidup Nabi Muhammad
SAW
3)Pahala dakwah akan mengalir terus
menerus, Rasulullah SAW bersabda ," Barang siapa yang menyeru kepada
hidayah, dia akan memperoleh pahala orang yang mengikutinyatanpa mengikuti pahala orang yang
mengikutinya sedikit pun …". (H.R. Muslim)
4)Dakwah adalah bagian dari jihad
fisabilillah, Nabi Muhammad bersabda ," Berjihadlah kalian dengan
tangan, lidah dan harta ."
( H.R. An Nasa'I )
2.2ISTILAH
– ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN DAKWAH
Istilah – istilah yang
berhubungan erat dengan Dakwah, antara lain :
lTabligh:Menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain
Pelakunya disebut : “ Muballigh “
lKhutbah: Berasal
dari kata خطب
yang artinya ; mengucapkan atau berpidato, pelakunya disebut “ Khotib “.
Menurut Abu Bakar Atceh Khutbah alah dakwah atau tabligh yang diucapkan dengan lisan
padaupacara – upacara agama sepreti khutbah jum'at, khutbah hari raya, khutbah
nikah dan lain – lain yang memiliki corak syarat dan rukun tertentu.
lNashihah : Menyampaikan
perkataan yang baik kepada seseorang atau beberapa orang untuk memperbaiki sikap
dan tingkah lakunya, pelakunya disebut “ نا
صح“
lFatwa : Memberikan uraian
atau keterangan agama mengenai suatu masalah, pelakunya disebut “ Mufti “
lTabsyir/ Targhib : Memberikan
uraian keagamaankepada orang lain yang
isinya berupa berita menggembirakan orang yang menerimanya, pelakunya disebut “
Mubassyir “
lTandzir/ Tarhib : Menyampaikan
ajaran Islam kepada orang lain yang isinya berupa berita peringatan atau
ancaman bagi yang melanggar syari’at, pelakunya disebut “ Mundzir “
2.3HAKIKAT
DAKWAH
Tiga hal yang disebut sebagai Dakwah
Islamiyah, adalah :
1.Kebebasan
Dakwah Islam adalah ajakan kepada ummat manusia agar tujuan untuk
meyakinkan obyek dakwah terhadap syari'at – syari'at Islamdapat tercapai hanya dengan persetujuan tanpa
adanya paksaan dari obyek dakwah
2.Rasionalitas
Dakwah Islam adalah ajakan untuk berpikir, berdebat dan berargumen
adapun tiga hal yang berkaitan dengan metodologi rasionalitas adalah :
§Dakwah Islam itu menolak semua
ajaran yang tidak berkaitan dengan realitas
§Menafikan hal – hal yang sangat
bertentangan
§Terbuka dengan bukti baru atau
berlawanan yang akan melindungi ummat dari sikap literatisme, fanatisme,dan
konservatisme yang menimbulkan stagnasi
3.Universal
Universalitas dakwah di sini bahwa obyek
dakwah Islam adalah semua manusia dan tanpa mengenal batasan ( universal ).
Islam memandang semua orang adalah mempunyai kewajiban untuk mendengar bukti
dan menerima kebenaran. Islam mengandung ajaran- ajaran dasar yang berlaku untuk semua tempat dan zaman,seperti ungkapan bahasa arab " Al-
islam shalih fi kulli zaman wa makan. " Selain itu universal di sini
juga bias berarti tanpa mengenal batas – batas etnis (batas – batas tempat )
dan batas – batas masa.
2.4DEFINISI ILMU DAKWAH
Hasil rumusan definisi Ilmu dakwah pada pertemuan para sarjana Fakultas Dakwah
se-Jawa Tahun 1978 :
üIlmu yang mempelajari proses
penyampaian ajaran agama Islam kepada ummat
üIlmu yang mempelajari hubungan
antara unsur-unsur dakwah
üIlmu pengetahuan yang mempelajari
gejala penyampaian agama dan proses keagamaan dalam segala segi
Menurut
Toha Yahya Oemar definisi Ilmu Dakwah adalah;
lSecara umum : Suatu ilmu
pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan bagaimana seharusnya
menarik perhatian manisia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu
ideologi, pendapat, pekerjaan yang tertentu
lDefinisi menurut Islam ( khusus )
: mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
peringatan Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat
Menurut Dr. Ahmad Ghalwasy dalam buku " Ad Dakwah Al-Islamiyyah
":
Ilmu dakwah adalah ilmu yang dipakai untuk
megetahui berbagai seni menyampaikan kandunagan ajaran Islam, baik itu aqidah, syari'at
maupun akhlaq
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1SIMPULAN
Dari
uraian yang telah penulis jelaskan dalam pembahsan pada bab II maka, diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.Definisi Dakwah menurut kamus besar bahasa
arab :دعا – يدعو- دعوة
artinya : panggilan, ajakan, seruan.
Adapun menurut istilah, ada beberapa versi ulama' yang telah mendefinisikannya
namun, tiga unsur pokok pengertian yang harus diperhatikan adalah proses
penyampaian ajaran Islam dari seseorang kepada orang lain, penyampaian ajaran
Islam tersebut dapat berupa amar ma’ruf nahi mungkar dan usaha tersebut
dilakukan secara sadar dengan tujuan terbentuknya suatu indifidu atau
masyarakat yang taat dan mengamalkan ajaran agama Islam.
2.Fadhilah Dakwah itu meliputi; dakwah adalah
amalan yang paling mulia, dakwah adalah jalan hidup nabi muhammad saw, pahala
dakwah akan mengalir terus menerus, dakwah adalah bagian dari jihad
fisabilillah
3.Istilah–istilah yang berhubungan erat
dengan Dakwah, adalah tabligh, khutbah,nashihah,fatwa,
tabsyir/ targhib , tandzir/ tarhib
4.Tiga hal yang disebut sebagai Dakwah
Islamiyah, adalah kebebasan,rasionalitas, universal
5.Ilmu
Dakwah adalah Ilmu yang membahas tentang bentuk – bentuk penyampaian ajaran
Islam kepada seseorang atau sekelompok orang terutama mengenai bagaimana
seharusnya menarik perhatian manusia agar mereka menerima dan mengamalkan
ajaran secara kaffah.
3.2SARAN
Saran
penulis bagi semua ummat yang masih cinta pada Islam dan tidak menginginkannya
hancur adalah tanamkanlah himmah untuk menyebarkan ajaran yang telah Rosul bawa
(sebagai penerang jalan kita menuju surga Allah) tanpa mensalah artikan atau
mempersempit definisi dari dakwah itu sendiri .